Dukung Ketahanan Pangan Keluarga, Tim Ekspedisi Patriot Anawua Hadirkan Inovasi Cabai Unggul untuk Petani, PKK, dan KWT di Kawasan Transmigrasi Anawua.
Dukung Ketahanan Pangan Keluarga, Tim Ekspedisi Patriot Anawua Hadirkan Inovasi Cabai Unggul untuk Petani, PKK, dan KWT di Kawasan Transmigrasi Anawua.
Kolaka – Tim Ekspedisi Patriot IPB University yang bertugas di Kawasan Transmigrasi (KT) Anawua, Kabupaten Kolaka, terus menghadirkan inovasi pertanian berbasis riset kepada masyarakat. Sabtu, (25/10)
Melalui kegiatan pendampingan lapangan, tim menyerahkan benih cabai unggul hasil inovasi IPB kepada para petani, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta Ibu PKK yang aktif menanam cabai di sekitar kawasan transmigrasi.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Ekspedisi Patriot IPB Anawua yang dipimpin oleh Prof. Iskandar Lubis. Dalam pelaksanaannya, tim berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Toari dan BPP Watubangga, penyuluh swadaya, perangkat desa, serta kelompok tani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
Kolaborasi lintas unsur ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat penerapan inovasi pertanian dan pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi Anawua, sekaligus membangun jejaring kerja antara akademisi, penyuluh, dan masyarakat untuk mendorong peningkatan produktivitas serta kemandirian pangan lokal.
Tiga varietas cabai yang diberikan kepada masyarakat yakni Bonita IPB, Neno IPB, dan Triwarsana IPB — masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.
Varietas Bonita IPB dikenal unggul karena produktivitasnya tinggi, mencapai 13–15 ton per hektar, dengan potensi hasil hingga 20 ton/ha atau sekitar 1,1 kg per tanaman. Setiap tanaman dapat menghasilkan rata-rata 325 buah, dan mulai panen pada 85–90 hari setelah tanam (HST).
Tingkat kepedasannya pun relatif tinggi, dengan kandungan capsaicin 50.000–75.000 Scoville Heat Unit (SHU), menjadikan Bonita IPB sebagai varietas potensial untuk kebutuhan pasar lokal maupun nasional.
Kegiatan penyerahan benih ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan rumah tangga transmigran, tetapi juga upaya untuk memperluas penerapan inovasi pertanian kampus di tingkat masyarakat. Selain petani laki-laki, kegiatan ini juga melibatkan perempuan desa melalui KWT dan PKK, yang selama ini berperan aktif menjaga ketersediaan pangan di lingkungan keluarga.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Transmigrasi Patriot, salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi RI yang berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia unggul. Program ini menekankan peran aktif peserta dalam riset, pendampingan, serta kegiatan sosial-ekonomi untuk mendorong pembangunan kawasan transmigrasi yang inovatif dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan partisipasi masyarakat, Tim Ekspedisi Patriot IPB Anawua berharap kegiatan ini menjadi langkah awal memperkuat potensi pertanian hortikultura di kawasan transmigrasi, menuju Anawua yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.


























